Riedl Bersikeras tak Gunakan Ifran Bachdim

Wednesday, June 1, 2011



Jelang prakualifikasi Piala Dunia, Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl berencana kembali memanggil skuad timnas senior pada 24 Juni 2011 mendatang. Pemanggilan tersebut dilakukan Alfred Riedl sebagai tahapan awal mempersiapkan timnas menghadapi Turkmenistan di laga prakualifikasi Piala Dunia.
Menurut Riedl, persiapan harus segera dilakukan, meskipun di tengah kisruh PSSI yang mendekati masa-masa krusial. Seperti diketahui, FIFA memberikan batas waktu hingga akhir Juni kepada PSSI untuk dapat menggelar kongres memilih kepengurusan baru PSSI.
Terkait pemanggilan pemain, Riedl bersikukuh untuk menaati aturan FIFA. Ia menyatakan tak akan menggunakan jasa para pemain yang bermain di liga yang disebut FIFA sebagai breakaway league (dalam hal ini Liga Primer Indonesia/LPI).
"Kami membuat banyak perubahan rencana. Ada modifikasi terhadap rencana kerja. Tetapi prinsip dasar kami tetap siaga menghadapi SEA Games bulan November, dan menghadapi Turkmenistan (Pra-Piala Dunia) pada bulan Juli di Ashgabat maupun Indonesia," ujar Alfred Riedl di kantor PSSI, Rabu (1/6/2011).
Meski begitu, perwakilan BTN Iman Arif menyatakan tetap akan memasukan nama Irfan Bachdim di skuad timnas yang akan melakoni pertandingan Pra-Olimpiade, Februari mendatang.
“Seperti halnya Okto Maniani, Kurnia Meiga, dan Yongki Aribowo, kami pun tetap mencatumkan nama Irfan untuk masuk ke dalam 25 pemain yang akan bertanding di ajang Pra-Olimpiade,” tegas Iman Arif. “Selanjutnya tinggal menunggu bagaimana keputusan dari PSSI. Yang penting, kami tetap menyertakan nama Irfan.”
Seperti diketahui, keputusan Persema Malang untuk keluar dari Indonesia Super League (ISL) dan berlabuh ke Liga Primer Indonesia (LPI) membuat kondisi yang dialami Irfan di timnas begitu pelik. Pasalnya, sebagai kompetisi yang dianggap ilegal, PSSI pun memutuskan untuk tidak akan menggunakan satu pemainpun dari LPI untuk dipanggil ke timnas, termasuk Irfan.   
Walaupun saat ini kondisinya begitu pelik, Iman tetap merasa akan ada titik temu temu antara PSSI dengan pihak LPI mengenai masa depan Irfan. “Saya yakin ada jalan keluar untuk permasalahan ini,” tegasnya. (*)

Tujuh Film Asing Syuting di Indonesia

Tujuh film asing dijadwalkan syuting di beberapa wilayah di Indonesia pada 2011, kata Plt Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Ukus Kuswara di Jakarta, Selasa (31/05).
Ukus menjelaskan, tujuh film asing itu di antaranya berasal dari Amerika, Eropa dan Australia.
Sementara itu, Direktur Film Direktorat Nilai Budaya, Seni dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Samsul Lusa mengatakan, lokasi syuting yang dipilih berada di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
"Lokasi syuting yang akan mereka datangi di antaranya Bali, Raja Ampat, Papua, dan sejumlah wilayah di Jawa dan Sumatera, dan banyak wilayah lainnya," katanya.
Namun demikian, Syamsul belum mendapatkan bocoran bintang terkenal yang akan berperan dalam film-film tersebut.
"Belum ada bocoran namun yang pasti akan lebih heboh dari film Eat, Pray, Love yang mengambil syuting di Bali," katanya.
Menurut Syamsul banyaknya negara sahabat yang tertarik untuk syuting di Indonesia menunjukkan bahwa keindahan Tanah Air telah terkenal hingga ke mancanegara.
"Ini sangat bagus untuk promosi bangsa ini dan bisa mendongkrak jumlah wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke beberapa wilayah yang dijadikan lokasi syuting," katanya. (source : yahoo)