WAYANG POPULER DI BELANDA

Thursday, June 16, 2011



REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Peminat wayang di Indonesia semakin berkurang. Sebaliknya di Belanda, wayang justru masuk ke sekolah-sekolah menengah melalui animasi.

Bahasanya yang santun dan ceritanya yang menarik, membuat wayang semakin diminati di kalangan pendidik dan anak muda.

Menurut Heidi Hinzler, yang selama ini disibukkan dengan berbagai proyek pementasan wayang di Belanda, orang Belanda tertarik wayang karena filsafat di baliknya seperti Ramayana dan Mahabarata.

Sejarah hubungan antara Indonesia-Belanda juga merupakan salah satu faktor penarik mengapa wayang digemari. "Dulu ada pendidikan wayang untuk pegawai negeri kolonial di Leiden."

Museum Nusantara di Delft, khusus punya bahan itu dan mereka ingin mendekatkan timur dengan barat. Karena itu cerita dari barat yang dibungkus dengan medium dari timur yaitu Indonesia, dalam bentuk wayang.

Khusus untuk sekolah, tambahnya, wayang digunakan untuk pendidikan anak-anak supaya mempelajari latar belakang dan filsafat untuk membangun karakter anak. "Dan juga untuk speech belajar bahasa yang sopan dan yang bagus karena ada banyak anak-anak disini yang bahasanya Belandanya jelek. Karena itu wayang animasi laku di sekolah untuk belajar."

Pelajaran sejarah di sekolah-sekolah lebih gampang dicerna melalui wayang daripada membaca buku. Misalnya saja soal cerita Willem van Oranje. "Kebanyakan anak-anak sekarang tak mampu atau malas, mereka lebih tertarik lihat di screen layar daripada baca buku. Hal itu bukan hanya di Belanda, tapi juga di Inggris dan Jerman".

Anak-anak, menurutnya, senang dengan wayang. Seperti belum lama ini ada workshop wayang yang digelar di sebuah sekolah menengah di Leiden. "Disana anak-anak mau belajar gerak-geriknya dan mau belajar tari yang klasik dan lain lainnya. Mereka antusias sekali. Mereka tertarik dengan tokoh dalam wayang bukan hanya saja punawakawan tapi raja-raja dengan pakainnya yang bagus."

Selain sejarah Belanda seperti Willem van Oranje, pentas wayang juga menampilkan sejarah hubungan Indonesia-Belanda misalnya pagelaran wayang Jan Pieterzoon Coen serta wayang Revolus"Saya kira lebih jelas daripada yang ditulis di buku. Di buku hanya ada kalimat jadi kurang menarik. Sementara kalau dikerjakan di wayang akan lebih menarik."

BA'ASYIR DI VONIS 15 THN



JAKARTA - Majelis hakim menjatuhkan vonis kepada Abu Bakar Baasyir dengan hukuman 15 tahun penjara. Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu terbukti melakukan tindak pidana terorisme.

"Menyatakan terdakwa Abu Bakar Ba'asyir terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana terorisme," kata Ketua Majelis Hakim, Herri Swantoro saat membacakan vonis di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Hakim tidak sependapat dengan jaksa penuntut yang menginginkan Ba'asyir diganjar hukuman seumur hidup. Majelis hakim yang terdiri Herri Swantoro, Aksir, Sudarwin, Ari Juwantoro dan Aminul Umam menilai perbuatan Baasyir tidak mendukung program pemerintah memberantas teroris dan karena Ba'asyir pernah dihukum maka dianggap majelis sebagai hal yang memberatkan. Sedangkan hal yang meringankan adalah terdakwa berperilaku sopan selama persidangan dan telah berusia lanjut.

Menurut majelis hakim, Ba'asyir terbukti dalam dakwaan subsider pasal 14 Junto pasal 7 uu 15 tahun 2003 tindak pidana terorisme. Ba'asyir terbukti merencanakan atau menggerakkan orang lain memberikan dananya untuk kegiatan militer di Aceh. Dana yang terbukti dihimpun Ba’asyir sejumlah Rp 350 juta, dengan rincian Rp 150 juta didapat dari Haryadi Usman, dan Rp 200 juta dari Syarif Usman, serta sebuah handycam dari Abdullah Al Katiri. Uang itu diduga digunakan untuk pelatihan militer di Pegunungan Jantho, Aceh Besar

Hakim anggota Sudarwin mengatakan video latihan militer di Aceh sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban dan menyakinkan Hariadi serta Syarif bahwa dananya digunakan untuk berjihad. "Pengadaan video itu dapat dipakai untuk menyusun fakta," tukas Sudarwin.