Osama Hobi Ngebut Naek Mercy Kisah Istri Tertua Bos Al Qaeda Di Buku Growing Up Bin Laden

Sunday, May 8, 2011

RMOL.Sosok Osama sangat berkesan di mata istri pertamanya, Najwa Ibrahim Ghanem. Dia sepupu Osama dari ibu berdarah Suriah. Mereka menikah pada 1974. Hal itu dikupas tuntas Najwa dan putra keempat Osama dari Naj­wa, Omar bin Laden, dalam bu­ku­nya Growing Up Bin Laden yang terbit pada 2009
Osama-Najwa menikah de­ngan cara dijodohkan dalam usia sangat muda. Osama waktu itu baru berusia 17 tahun dan Najwa berusia 15 tahun. Pasangan ini di­karuniai 11 anak: tujuh putra dan empat putri.
Najwa mengisahkan, Osama adalah sosok ayah yang sangat disiplin. Osama tak ragu memu­kul anak­nya yang tersenyum sa­ngat lebar, hingga terlihat deretan giginya.  Di sisi lain Osama suka berkebun bunga matahari dan mencintai dunia otomotif.
“Dia tergila-gila dengan Mer­cedes-Benz. Saking cintanya, Osama pernah me­miliki Mer­ce­des-Benz ber­war­na emas,” ung­kap Najwa. Osama menyukai Mer­cedes-Benz tipe sport.
“Hal yang membuatnya sangat bahagia adalah saat seharian membawa mobil di padang pasir dengan kecepatan tinggi,” kisah Najwa dalam buku tersebut.
Menurut Najwa, Osama tidak pernah kesulitan memiliki mobil baru karena warisan dari ayah­nya melimpah. Bahkan, Osama sudah merasakan mengendarai mobil premium asal Jerman ter­sebut ketika masih kuliah.
Dalam buku itu juga tertulis, pria paruh baya ini juga sempat memiliki sebuah speed boat. Na­mun, di balik itu semua, Osama sempat mengungkapkan,“Tak ada yang memuaskan selain nge­but di gurun. Dia suka ber­jalan jauh hingga naik ke gunung tanpa perbekalan air minum,” ke­nang Najwa dalam memoar yang terbit di Inggris itu.
Di rumahnya, Osama meng­haramkan pemakaian alat-alat elektronik. “Ayah saya melarang ibu memakai alat penyejuk udara dan lemari pendingin di dapur,” kata Omar.
Osama juga memerintahkan anak-anak lelakinya mendaki gu­nung pasir di gurun tanpa mem­bawa air. Tujuannya, agar sang anak kuat. Itu terkait ke­pu­tusan Osa­ma untuk menyingkir ke Su­dan, sebagai bentuk perla­wanan kepada keluarga kerajaan Arab yang mempersilakan tentara Ame­­rika Serikat bermarkas di sana.
Belajar tidur di tempat terbuka dan tak nyaman, serta mendaki gurun pasir, bagi Osama, adalah caranya mempersiapkan anak-anaknya menghadapi kehidupan yang sulit dan keras.
Menurut Najwa, suaminya itu juga pandai mengendarai kuda dan jago berhitung. Dia sering menantang orang-orang menye­lesaikan soal hitungan dan mem­biarkan lawannya menggunakan kalkulator.
Najwa suka penampilan Osa­ma yang lembut namun ber­ka­rakter kuat. “Walaupun dia tak per­nah mengatakan apa pun, ma­ta co­ke­latnya akan bersinar se­nang setiap kali aku memasuki ru­a­ngan,” tulis Najwa di halaman 16.
Saat-saat pedekate (pendekat­an-red), Najwa menilai Osama sangat pemalu dan santun. “Bah­kan, ketika dia punya kesempatan berbincang-bincang denganku, dia terlihat sulit mengekspresikan dirinya. Aku ingat menatapnya lembut, dia lebih pemalu dari pada ‘pera­wan di balik cadar,” tulis Najwa di halaman 20.
Najwa mengatakan, dia dan Osama pernah pergi ke AS pada 1979, pasca revolusi Iran. Di AS, Osama bertemu Abdullah Azzan, ulama radikal Palestina yang lantas menjadi guru spiritualnya. Setelah itu, Osama pergi ke Af­ghanistan, membantu kelom­pok perlawanan terhadap Uni Soviet.
Istri kedua Osama, Khadijah Sha­rif. Khadijah usianya sem­bilan tahun lebih tua dari Osama. Diyakini Khadijah Sharif lahir 1948 di Jeddah, Saudi Arabia. Mereka menikah tahun 1983 dan dikaruniai tiga anak. Osama menceraikan Khadijah antara 1993 dan 1996.
Istri ketiga Osama, Khairiah Sa­bar. Dia berasal dari Jeddah, Saudi Arabia. Keduanya meni­kah pada 1985. Pernikahan me­reka sebe­nar­nya hasil dari per­jodohan Najwa, is­tri pertama Osa­ma. Dari per­ni­ka­h­an ini, Osa­ma memiliki satu putra.
Sedangkan Siham Sabar aka Um Khalid adalah istri Osa­ma ke empat Osama. Dia lahir di Madi­nah, Saudi Arabia. Keduanya me­nikah pada 1987. Siham ber­pro­fesi sebagai guru. Dari per­ni­kah­an ini, Osama me­miliki empat anak.
Istri kelima Osama tidak dike­tahui namanya. Hanya dise­but­kan seorang wanita di Khar­toum, Sudan. Pernikahan itu di­batalkan. Status wanita itu masih istri atau sudah dicerikan masih tanda tanya. Menurut CNN, keluar­ga Osama ku­rang suka membahas perni­ka­han di 1994 ini. [ source : RakyatMerdeka]

0 comments: